27 April 2010

Pembuatan Transformator Sederhana

Posting kali ini tentang cara pembuatan transformator yang pernah saya pelajari dan telah dipraktekan. Transformator yang saya buat bukan seperti transformator pada gardu induk ataupun gardu JTM (kapasitas ukuran besar) melainkan transformator sederhana (kapasitas ukuran kecil).

Berikut langkah-langkah pembuatannya :
1. Pembuatan Kokker


2. Rumus Pendekatan untuk Pembuatan Transformator
Langkah 1 :


Langkah 2 :
Inilah hasil dari pembuatan transformator yang saya praktekan


25 April 2010

Pengenalan Reaktor, Kapasitor, dan Pentanahan

a. Reaktor
Suatu transmisi tegangan tinggi/tegangan ekstra tinggi yang panjang tanpa berbeban maka tegangan penerima akan naik akibat adanya capasitansi di sepanjang jaringan. Tegangan yang naik melebihi tegangan yang dijinkan tidak diperkenangkan. Untuk mendapatkan tegangan yang diinginkan maka pada ujung transmisi dipasang reactor yaitu suatu beban reaktif induktif (VAR). Besarnya reaktif terpasang sangat tergantung pada kebutuhan.
Perubahan beban juga dapat mengakibatkan perubahan tegangan, bila pengaturan tegangan melalui tap trafo tidak lagi memungkinkan maka reactor mempunyai peranan dalam pengaturan tegangan.

b. Kapasitor
Pada GI yang jauh dari sumber pembangkit atau beban yang besar dapat mengakibatkan tegangan menjadi turun. Pengaturan melalui tap maupun lainnya telah dilakukan namun tegangan tetap menunjukkan perubahan tegangan yang signifikan maka dipasanglah capasitor. Pemasangan capasitor diharapkan dapat memperbaiki tegangan sesuai yang diinginkan.

c. Pentanahan
Berdasarkan tujuan pentanahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pentanahan sistem (Pentanahan titik netral)
Pentanahan sistem yang dimaksud menghubungkan titik netral peralatan (trafo) ke tanah.

Pentanahan sistem bertujuan:
• Melindungi peralatan/saluran dari bahaya kerusakan yang diakibatkan oleh adanya gangguan fasa ke tanah;
• Melindungi peralatan/saluran terhadap bahaya kerusakan isolasi yang diakibatkan oleh tegangan lebih;
• Untuk keperluan proteksi jaringan;
• Melindungi makhluk hidup terhadap tagangan langkah (step voltage);

2. Pentanahan statis (pentanahan peralatan)
Pentanahan ini dilakukan dengan menghubungkan semua kerangka peralatan (metal work) yang dalam keadaan normal tidak dialiri arus sistem ke sistem pentanahan switchyard (mess atau rod.

Pentanahan statis bertujuan:
• Melindungi makhluk hidup terhadap tegangan sentuh;
• Melindungi peralatan tegangan rendah terhadap tegangan lebih.

23 April 2010

Pemahaman Alat Ukur Listrik

Macam-macam Alat Ukur Listrik beserta Fungsinya
1. Amperemeter
Berfungsi untuk mengukur arus listrik.

2. Voltmeter
Berfungsi untuk mengukur tegangan listrik.

3. Ohmmeter
Berfungsi untuk mengukur hambatan listrik.

Gambar Pemasangan alat ukur Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter


4. Wattmeter
Berfungsi untuk mengukur daya listrik.

5. Kwhmeter
Berfungsi untuk mengukur energi listrik.

6. Cosφmeter
Berfungsi untuk mengukur cos φ.

7. Tachometer
Berfungsi untuk mengukur putaran.

8. Luxmeter
Berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya.

9. Frequencymeter
Berfungsi untuk mengukur gelombang AC / frekuensi.

10. Megger
Berfungsi untuk mengukur tahanan isolasi.

11. Earthtester
Berfungsi untuk mengukur tahanan pentanahan.


Simbol-simbol Alat Ukur Listrik



Memperbesar Batas Ukur
a. Amperemeter
Gambar Rangkaian untuk memperbesar batas ukur amperemeter


Untuk memperbesar batas ukur amperemeter dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan (Rsh) yang diparalelkan dengan tahanan pada amperemeter (Ra). Besarnya tahanan yang dipasang harus sesuai dengan batas ukur yang diperbesar dan juga kelipatan batas ukur (n) dengan rumus : Rsh = Ra / (n-1)

b. Voltmeter
Gambar Rangkaian untuk memperbesar batas ukur voltmeter


Untuk memperbesar batas ukur voltmeter dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan (Rm) yang diserikan dengan tahanan pada voltmeter (Rv). Besarnya tahanan yang dipasang harus sesuai dengan batas ukur yang diperbesar dan juga kelipatan batas ukur (n) dengan rumus : Rm = Rv (n - 1)


22 April 2010

Peralatan Basic Refrigerant Air Conditioner (RAC)


Air Conditioner (AC) adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengubah aliran udara di sekitar menjadi aliran udara yang bersih.

Peralatan utama yang digunakan dalam pembuatan trainer AC :
1. Mani Pol / Analizer / Test Pump
Berfungsi untuk mengetahui isi tekanan / TSI baik tekanan rendah ataupun tinggi pada sistem unit kompresor.
- Warna biru (Low Pressure) berfungsi untuk mengetahui tekanan rendah 0-350 PSIG.
- Warna merah (High Pressure) berfungsi untuk mengetahui tekanan tinggi 0-500 PSIG.
- Warna kuning berfungsi untuk pemvakuman atau pengisian.

2. Flaring Tool / Swaging Tool
Berfungsi untuk mengembangkan pipa / mengesock pipa tembaga dengan ukuran tertentu (1/2, 7/16, 5/16,1/4, 3/8, 3/16, 3/4, 5/8).

3. Pending
Berfungsi untuk membuat / membengkokan bentuk model pipa.

4. Cutter Pipa
Berfungsi untuk memotong pipa tembaga.

5. Las
Berfungsi untuk mengelas pipa tembaga.

6. Reamer
Berfungsi untuk membersihkan sisa bekas potongan pipa.

7. Tang Ampere
Berfungsi untuk mengukur arus listrik.

8. Alat Pencari Kebocoran
- Leak Detector, mencari kebocoran dengan sistem digital / electrical.
- Halide Torch, mencari kebocoran dengan sistem pengapian.
- Water Coloured, mencari kebocoran dengan sistem pewarnaan air.

9. Vacum Master
Berfungsi untuk pemvakuman / pengosongan pada sistem digital.

10. Jet Pump
Berfungsi untuk membersihkan RAC (Condensor dan Evaporator).


Alat-alat di bagian unit RAC:
1. Selector Switch
Berfungsi untuk mengontrol sistem unit.

2. Temperature Control
Berfungsi untuk mengatur temperature / suhu.

3. Damper
Berfungsi untuk membagi ruas tekanan tinggi dan tekanan rendah.

4. Switching
Berfungsi untuk mengontrol (menyalakan / mematikan) sistem unit.

5. Trafo Arus (1/10, 1/100, 1/150)
Berfungsi untuk mengetahui besar arus yang ada pada sistem unitnya.


Bahan-bahan yang ada di unit RAC :
1. Kapasitor (Running Capasitor dan Starting Capasitor)
Berfungsi untuk menyimpan muatan arus listrik.

2. Freon (R11, R12, R22, R134, R136a, R500, R650b)
Syarat gas freon, yaitu tidak beracun dan tidak mudah terbakar.

3. Protector
Berfungsi untuk mengetahui reaktor / gejala pada sirkulasi pendinginan.

4. Over Load
Berfungsi untuk pengaman arus sebelum masuk kompresor. Spesifikasi : 1/4 PK, 1/10 PK, 1/8 PK, 1/6 PK, 1/5 PK (Kulkas); 1 PK, 1/2 PK, 1/4 PK, 2 PK, 1 1/2 PK, 2 1/2 PK (a href="http://ichsandi.blogspot.com/2010/04/peralatan-basic-refrigerant-air.html"/>AC)


Prinsip Kerja RAC


Keterangan :
1. Compresor
Berfungsi memampatkan (menghisap / menekan) tekanan tinggi dan tekanan rendah.

2. Condensor
Berfungsi untuk membuang kalor panas yang dialirkan dari compresor (tekanan tinggi).

3. Filter Drier
Berfungsi untuk menyaring kotoran pada sistem unit.

4. Kapiler
Berfungsi untuk mengatur jumlah aliran refrigerant yang masuk ke dalam evaporator.

5. Evaporator
Berfungsi untuk menghisap aliran udara dari tekanan tinggi menjadi tekanan rendah untuk disirkulasikan pada sistem pendingin.

6. Accumulator
Berfungsi untuk menampung bahan refrigerant dari evaporator sebelum masuk compresor.

7. Fan Motor
Berfungsi untuk membuang udara panas ke luar (outdoor).

8. Blower
Berfungsi untuk menghisap dan menghembuskan udara dingin ke dalam (indoor).


Jenis-jenis Air Conditioner (AC):
1. AC Window
2. AC Split
3. AC Caset
4. AC Split Dack
5. AC Package
6. AC Floor
7. AC Sentral
8. AC Cooling Tower

19 April 2010

Televisi Online





Pilih Channel atau Film


Tukeran Teks Link atau Banner Link

Buat teman-teman semua yang sudah mampir di blog ini saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

Bagi yang berminat buat tukeran link baik berupa teks atau banner silahkan copy paste kode di bawah ini :

Banner Link

Ichsan025104



Teks Link

Ichsan025104


Bagi yang sudah memasang teks link atau banner link blog ini silahkan memberi konfirmasi di sini atau pun di buku tamu. Maka blog anda akan segera saya pasang berupa teks link atau banner link.

Oke semuanya, Saya ucapkan terima kasih kembali buat kerja samanya. Semoga kita semua para blogger sukses selalu. Amin.

Banner Link Blog Teman